Mahabarata part 1

Blog ini mengenai pengenalan tokoh dalam Mahabarata



Yudhistira

Yudistura utau yang juga dikenal sebagai Puntadewa. Anak pertama dari pernikahan Pandu dan Dewi Kunti. Merupakan penjelmaan Dewa Yama atau Dewa Akhirat. Merupakan pemerintah Kerajaan Amarta Di atas mahkotanya ada secarik keras putih jimat yang disebut Klomo Sodo.

Yudistira ini seperti ibu jari yang memberi kesopanan dalam kehidupan, karakter yang nerimo dengan selalu mengatakan mangga (baca : monggo = silakan) menggambarkan kesopanan suatu persetujuan

Ada sumber yang bilang sebagai putra kala (waktu) karena itu Yudistira melambangkan kebijaksanaan

Karakternya : Bijaksana, tidak memiliki musuh dan hampir tidak pernah berdusta. Memiliki moral tinggi, Suka memaafkan siapapun termasuk musuh yang sudah menyerah, adil, sabar, jujur, percaya diri dan berani berspekulasi

Dalam rukun islam digambarkan sebagai Syahadat = Laailahaillallah Muhammadarrasulullah.

Ini adalah diri kita yang banyak bergerak mengikuti hati nurani dan jiwa murni



Bima

Bima atau yang juga dikenal sebagai Wrekudoro. Anak kedua dari Pandu dan Dewi Kunti Merupakan jelmaan dari Dewa Bayu sehingga sering dijuluki Bayusutha Dewa Angin (Bayu/Prana) dan melambangjan kekuatan. Tubuhnya kuat, tinggi besar seperti raksasa, lengannya panjang, wajahnya sangar dan garang tetapi selalu menunduk. Bila melakukan sesuatu, pandai memainkan senjata apa saja Bima tidak bisa diganggu dampai selesai. Kekuatannya Aji Pancanaka = lima kekuatan. Pandai memainkan Gada yang disebut Gada Rujakpala Digambarkan sebagai Telunjuk karena berhati lurus dan galak untuk mengingatkan sesuatu. Mempunyai 2 anak yaitu Gatotkaca dan Antarena

Karakter : Gagah berani, teguh, kuat tabah, patuh dan jujur, kasar dan menakutkan tapi hatinya lembut, setia pada satu sikap, tidak suka basa-basi dan tidak pernah menjilat ludah sendiri

Dalam rukun islam digambarkan sebai sholat lima waktu (Subuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib, Isya)

Ini adalah diri kita yang lebih banyak menggunakan tubuh dan kurang menggunakan otak 



Arjuna

Arjuna atau dikenal sebagai Janaka atau Permadi. Anak ketiga dari Pandu dan Dewi Kunti. Merupakan penjelmaan dari Dewa Indra, Sang Dewa Perang. Melambangkan Tekad Arjuna adalah orang yang suka bertapa, menuntut ilmu (karena itu saat perang baratayuda Arjuna yang menyusun strategi perang) dan berkelana.berwajah tampan dan berjiwa teguh, kuat dan tenang untuk menghadapi segala tantangan dan cobaan kehidupan. Ia merpakan pemimpin Kerajaan Madukara. Senjatanya panah. Salah satu istrinya bernama Srikandi Digambarkan sebagai jari tengah 

Karakter : Cerdik, pandai, pendiam, lemah lembut, budinya teliti, sopan, berani, suka melindungi yang lemah

Dalam rukun islam digambarkan sebagai Puasa

Ini adalah diri kita yang banyak menggunakan pikiran untuk menggali kehidupan, mencari pengetahuan agar bisa dekat dengan Tuhan



Nakula

Adalah anak kembar dari pernikahan Madrim dan Pandu. Nama kecilnya Pinten Merupakan penjelmaan dari Dewa kembar bernama Aswin (Dewa Pengobatan). Melambangkan Pengetahuan. Senjatanya Pedang Digambarkan rajin dan giat bekerja, pakaiannya rapi dan bagus serta dermawan. Diibaratkan sebagai jari manis dan biasa dipasangi cincin pernikahan karena sifat tampan, indah dan harmonis

Karakter : Jujur, setia, taat pada orang tua, selalu membalas budi, dapat menjaga rahasia

Dalam rukun islam digambarkan sebagai sedekah yang bersama-sama dengan Haji menggambarkan kemakmuran

Ini adalah diri kita yang tergantung pada dualitas bersama si Sadewa



Sadewa

Adik termuda merupakan kembaran dari Nakula Putra dari Madrim dan Pandu. Nama kecilnya Tangsen. Merupakan penjelmaan dari Dewa kembar bernama Aswin (Dewa Pengobatan). Ahli dalam ilmu astronomi. Melambangkan Keindahan Penampilannya juga rapi dan bagus, suka memberi. Digambarkan sebagai orang yang mampu membawa kestabilan dan kebersihan bahkan bisa membersihkan Bethari Durga untuk kembali ke wujud awalnya beliau Dewi Uma. Diibaratkan sebagai jari kelingking kareana yang terkecil serta dapat membersihkan sampai cela terkecil sekalipun

Karakter : Jujur, setia, taat pada orang tua, tahu membalas budi dan dapat menjaga rahasia

Dalam rukun islam digambarkan sebagai Haji yang bersama-sama dengan Sedekah menggambarkan kemakmuran

Ini adalah diri kita yang tergantung pada dualitas


Kelimanya tidak ada yang salah, kelimanya bermaksud untuk revolusi jiwa kita agar bisa dekat dengan Tuhan kita sebagai sumber kehidupan dan kecerdasan 

Kurawa disini merupakan lambang dari 100 keinginan kebodohan pikiran. 100 disini bukan angka sesungguhnya melainkan melambangkan banyak. Perbuatan buruk itu ada 100, sedang perbuatan baik ada 5

Destarata melambangkan Ego yang buta dan dapat melahirkan banyak keinginan. Ada keinginan baik ada juga keinginan jelek. Nama kurawa kan bisa dengan Su (baik) ataupun dengan Dur (jelek). 

Gandari melambangkan pikiran dan cinta buta seorang ibu. Karenanya keinginan adalah anak dari pasangan orang tua buta: pikiran dan ego

Disisi lain Pandawa melambangkan Panca indra. Mereka semua menikahi Drupadi yang mewakili Kresna Hitam. Hitam disini mewakili kemarahan. Perkawinan Pancaindra dan kemarahan membuahkan bencana ketika melawan keinginan seperti ketika Pandawa mengunjungi Paseban Kurawa untuk bermain dadu. Karena lebih percaya pada nasib, bukan tindakan, mereka berjudi dengan keinginan, lalu kehilangan segalanya. Amarah dipermalukan dan dilucuti oleh keinginan dan nasib. 

Pandawa juga melambangkan kebajikan. 

Kresnalah yang membawa Pandawa (kebajikan) dan Kurawa (keinginan) ke kurusetra. Kresna adalah jiwa yang universal (Paramatma) disini hitam yang menjadi makna kresna melambangkan keluasan dan kedalaman. Kebajikan pasti kalah tanpa bantuan jiwa universal. Kurusetra mewakili jiwa. Dengan bantuan Jiwa Universal, Kebajikan menang melawan keinginan

BACK cari cerita lainnya

Comments

Popular posts from this blog

Legenda 12 Shio

Wayang Kulit

Taisui