Lutung Kasarung
Zaman Dahulu kala, hiduplah seorang
putri yang bernama Purbasari. Ia merupakan anak bungsu dari enam orang kakak
perempuan yaitu Purbararang, Purbadewata, Purbaendah, Purbakancana, Purbamanik,
dan Purbaleuih.
Mereka merupakan anak dari Prabu
Tapa Agung yang merupakan raja dari kerajaan pasir batang. Si Bungsu, Purbasari
memiliki sifat yang sangat baik, lembut, manis budi, dan suka menolong.
Siapapun yang membutuhkan pertolongannya, Purbasari senang hati
Selain memiliki hati yang baik,
Purbasari juga memiliki wajah yang cantik dan rupawan. Setiap orang yang
melihatnya akan jatuh hati pada pandangan pertama. Namun sayangnya, sang Kakak
Purbararang memiliki sifat yang sebaliknya.
Walaupun berparas cantik,
Purbararang dikenal memiliki sifat yang kasar, sombong, kejam, iri hati pada
siapapun.
Nenek sihir yang jahat kemudian memberikan
boreh, atau zat berwarna hitam yang dibuat dari tumbuhan kepada Purbararang.
“Semburkan boreh ini kewajah dan
seluruh tubuh Purbasari” ujar nenek sihir pada Purbararang.
Purbararang langsung melaksanakan
pesan dari si nenek sihir. Boreh tersebut disemburkan ke wajah dan seluruh
tubuh Purbasari. Akibatnya diseluruh tubuh Purbasari muncul bercak hitam
yang mengerikan.
Dengan kondisi tersebut Purbararang
memiliki alasan untuk mengusir Purbasari dari istana dan menghentikannya
menjadi ratu.
“Orang yang dikutuk hingga memiliki
penyakit mengerikan ini tidak pantas menjadi Ratu kerajaan Pasir Batang. Sudah
seharusnya dia diasingkan ke hutan agar penyakitnya tidak menular,” perintah
Purbararang.
Kemudian Purbararang mengambil tahta
Kerajaan Pasir Batang dan memerintahkan Uwak Batara yang merupakan
penasihat istana untuk mengasingkan Purbasari ke hutan.
Namun, ketika Purbasari diasingkan
dihutan, terjadi sebuah masalah besar di khayangan. Seorang Pangeran
bernama Guruminda tidak berkenan menikah dengan bidadari khayangan seperti yang
diperintahkan Sunan Ambu, Mama-nya.
Pangeran Guruminda hanya berkenan
menikah dengan perempuan yang kecantikannya setara dengan Sunan
Ambu. Sunan ambu kemudian menjelaskan bahwa sosok perempuan yang secantik
dirinya hanya akan ditemui di dunia manusia.
Namun jika pangeran Guruminda
bersikeras ingin menemui perempuan sesuai keinginannya itu, dia harus pergi ke
dunia dalam bentuk bukan pangeran Guruminda yang gagah dan tampan, melainkan
harus dalam wujud penyamaran berupa lutung atau sejenis monyet.
“Lutung kasarung namamu, apakah
engkau bersedia melakukannya?” tanya Sunan Ambu.
Pangeran Guruminda menyatakan
kesediannya. Setelah menjelma menjadi seekor Lutung Kasarung, Pangeran
Guruminda segera turun ke dunia manusia dan tiba di hutan.
Dalam waktu singkat saja Lutung
Kasarung menjadi raja dari para lutung dan kera dihutan tersebut. Hal ini
karena tidak ada kera dan lutung yang mampu menandingi kesaktian, kecerdasan
dan kekuatan dari Pangeran Guruminda.
Lutung Kasarung kemudian mengetahui
keburukan dan kekejaman dari Purbararang yang bertakhta sebagai ratu di
Kerajaan Pasir Batang. Lutung Kasarung kemudian ingin memberi pelajaran kepada
Purbararang yang kejam tersebut.
Maka, saat ia mendengar rencana
Purbararang yang ingin mencari hewan kurban di hutan, Lutung Kasarung
membiarkan dirinya ditangkap oleh pengawal Purbararang. Sebelum dijadikan
hewan kurban, Lutung Kasrung tiba-tiba mengamuk dan menimbulkan kerusakan di
istana Pasir Batang.
Para prajurit kerajaan Pasir Batang
yang berniat menangkapnya dibuat tidak berdaya. Melihat kondisi prajuritnya
yang terus terdesak. Purbararang meminta Uwak Barata untuk menjinakan Lutung
Kasarung.
Namun anehnya, saat Uwak Batara maju
ke medan laga, Lutung Kasarung tidak berniat menyakiti Uwak Batara. Bahkan saat
Uwak Batara menangkapnya, Lutung Kasarung tidak melawan. Purbararang segera
meminta Uwak Batara membuang Lutung Kasarung ke hutan dimana Purbasari
diasingkan.
Purbararang berharap agar Purbasari
tewas dimangsa Lutung Kasarung yang dianggapnya sebagai hewan buas.
Uwak Batara kemudian membawa Lutung
Kasarung ke hutan dimana Purbasari diasingkan. Namun ia yakin bahwa Lutung
Kasarung bukanlah hewan biasa, oleh karena itu Uwak Batara memberikan pesan
kepada Lutung Kasarung saat bertemu Purbasari.
“Lutung, puteri yang kamu temui
adalah putri dari Prabu Tapa Agung. Ia adalah Putri yang baik hati dan
seharusnya menjadi Ratu Kerajaan Pasir Batang. Gara-gara kekuatan jahat dia
diasingkan dan tersingkir ke hutan ini. Oleh karena itu tolong kau menjaga
junjungan kami ini.” ujar Uwak Batara.
Lutung Kasarung menganggukan kepala
tanda mengerti. Maka saat itu, Lutung Kasarung menjadi penjaga yang juga
sekaligus menjadi sahabat dekat Purbasari. Kehadiran Lutung
Kasarung membuat kesedihan Purbasari perlahan sirna.
Ia mendapatkan sahabat yang
menghibur dan melindunginya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Lutung
Kasarung memerintahkan para kera untuk membawa makanan dan buah-buahan untuk
Purbasari.
Kelembutan hati, kebaikan dan sifat
baik Purbasari membuat Lutung Kasarung mulai menyayangi Purbasari.
Sedangkan sikap tanggung jawab, kepemimpinan dan kecerdasan dari Lutung
Kasarung membuat Purbasari juga menyayanginya.
Semakin lama keduanya tidak mau
dipisahkan lagi. Tanpa diketahui Purbasari, Lutung Kasarung memohon kepada
sang Mama, Sunan Ambu untuk dibuatkan taman yang indah dengan tempat pemandian
untuk Purbasari.
Sunan Ambu lantas meminta para dewa
dan para bidadari turun ke bumi untuk mewujudkan keinginan dari putranya. Para
Dewa dan Bidadari membuatkan taman dan tempat mandi yang sangat indah untuk
Purbasari.
Pancurannya terbuat dari emas murni.
Dinding dan lantainya terbuat dari batu pualam. Air telaga yang mengalir berasal
dari telaga kecil yang murni bersih dan dengan doa-doa dari para dewa. Para
Dewa dan Bidadari menyebut taman yang indah itu Jamban Salaka.
Selain dibuatkan telaga dan taman
yang indah, para bidadari juga menyiapkan beberapa pakaian indah untuk
Purbasari. Pakaian itu sangat indah dan lembut. Terbuat dari awan yang lembut
dengan hiasan batu-batu permata dari dalam lautan.
Tak ada pakaian di dunia ini yang
mampu menandingi keindahan pakaian Purbasari. Pada saat Purbasari melihat
telaga dengan pancuran yang indah, ia segera mandi untuk membersihkan
diri. Pada saat itulah boreh kutukan yang menempel di wajah dan tubuhnya
perlahan sirna.
Kecantikannya yang duluh telah
kembali, Lutung Kasarung yang melihatnya menjadi terperangah tidak menyangka
orang yang selama ini didekatnya adalah perempuan yang sangat
cantik hingga dapat mengalahkan kecantikan dari Sunan Ambu.
Lutung Kasarung dan Purbasari sangat
bahagia dengan keadaannya. Walaupun Purbasari telah kembali kewujudnya yang
cantik rupawan, kasih sayang Purbasari terhadap Lutung Kasarung tidak
berkurang, namun semakin bertambah.
Kabar mengenai kembalinya kecantikan
Purbasari didengar oleh Purbararang. Purbararang tidak percaya dengan berita
ini, dia masih percaya diri karena tahu bahwa boreh yang disemburkan kepada
Purbasari mengandung kutukan yang sangat jahat dan kuat.
Purbararang lantas mengajak
Indrajaya untuk melihat kebenaran berita tersebut. Dan betapa terkejutnya ia
melihat Purbasari telah kembali kesosoknya yang cantik rupawan. Purbasari
terlihat semakin mempesona dengan balutan pakaian dari para bidadari.
Purbararang pun khawatir karena
telah kembalinya Purbasari akan mengancam takhta yang saat ini dikuasainya.
Sehingga ia mencari cara untuk kembali menyingkirkan adiknya tersebut, bahkan
kali ini ia berniat menyingkirkan Purbasari untuk selama-lamanya.
Purbararang lantas menantang
Purbasari untuk beradu panjang rambut.
“Jika rambutku lebih panjang
dibandingkan rambut Purbasari, maka leher Purbasari harus dipenggal oleh algojo
kerajaan,” tantang Purbararang.
Sayangnya, Purbararang kembali
menelan kekecewaan yang besar setelah terbukti rambutnya yang sebetis kalah
panjang dengan rambut Purbasari yang sepanjang tumit. Purbararang sangat malu
mendapati kekalahannya.
Untuk menutupi kekalahannya,
Purbararang memberikan tantangan baru untuk Purbasari. Tak tanggung-tanggung,
kini tantangannya diucapkan didepan seluruh masyarakat Kerajaan Pasir Batang.
Dengan suara lantang agar didengar warga masyarakat.
“Jika wajah tunanganmu lebih tampan
dibandingkan wajah tunanganku, takhta Pasir Batang akan kuserahkan kepadamu.
Namun jika sebaliknya, maka engkau hendaklah merelakan lehermu dipenggal algojo
kerajaan,” sebut Purbararang.
Purbasari paham ia tak akan mampu
menang pada tantangannya kali ini. Namun rasa sayangnya pada Lutung Kasarung
membuatnya tegar. Kemudian Purbasari menggenggam tangan Lutung Kasarung.
“ Aku mencintaimu dan ingin engkau
menjadi suamiku.” ucapnya kepada Lutung Kasarung.
Air mata kemudian berlinang mengalir
dikedua pipinya. Lutung Kasrung kemudian balas menggenggam tangan Purbasari
kemudian mengusap air mata Purbasari. Purbasari yang melihat terbawa
terbahak-bahak dan merendahkan Lutung Kasarung.
“Monyet jelek hitam itu tunanganmu?”
“ Iya. Kenapa? Masalah buat loe?”
jawab Purbasari dengan lantang.
Namun sebelum Purbararang
memerintahkan algojo untuk memenggal Purbasari. Lutung Kasarung kemudian duduk
bersila dengan mata terpejam. Mulutnya terlihat menyebutkan mantra-mantra
ajaib. Tiba-tiba asap tebal menyelimuti tubuh Lutung Kasarung.
Tak dalam waktu yang lama, asap
tebal tersebut menghilang, sosok Lutung Kasarung dengan wajahnya yang seperti
sejenis monyet kini menghilang seiring perginya asap pekat. Dan muncul
sosok Pangeran Guruminda yang tampan dan gagah.
Terkejutlah semua warga yang hadir
ditempat itu mendapati keajaiban yang luar biasa tersebut. Betapa tampannya
Pangeran Guruminda, bahkan sangat jauh melebihi ketampanan Indrajaya tunangan
dari Purbararang.
Pangeran Guruminda lantas
mengumumkan bahwa ratu kerajaan Pasir Batang yang sebenarnya adalah Purbasari.
Purbararang telah mengalami kekalahan dari tantangan yang dibuatnya sendiri.
Dalam kondisi seperti itu,
Purbararang tidak dapat menyangkal dan mau tidak mau mengakui kekalahannya.
Namun, tidak ada lagi yang dapat ia lakukan selain menyerakan takhta
kerajaan pasir batang kepada adiknya Purbasari.
Karena merasa kalah, Purbararang pun
memohon ampun atas kejahatan yang telah dilakukannya bersama Indrajaya. Karena
memiliki hati yang baik, Purbasari memaafkan kesalahan kakak sulungnya
tersebut. Sejak saat itu Purbasari kembali bertakhta sebagai Ratu.
Semua rakyat sangat bergembira
menyambut ratu yang baru, dan sekaligus terlepas dari belenggu pemerintahan
Purbararang yang jahat. Mereka kemudian semakin berbahagia mengetahui bahwa
Ratu Mereka Purbasari menikah dengan Pangeran Guruminda. Purbasari dan Pangeran
Guruminda pun hidup bahagia selamanya.
Comments
Post a Comment